Sekolahku, Rumahku
“Sekolahku, Rumahku”
Melihat
judulnya, kurasa kalian para pembaca, telah bisa mengira apa yang akan kuceritakan kali ini. Ya, aku akan
bercerita tentang kehidupanku di lingkungan sekolah. Sebelumnya, aku akan
memberi tahu dimana aku bersekolah. Jadi, aku adalah siswi dari SMAN 68 Jakarta
yang terletak di Jl. Salemba Raya No. 18. Bagi kalian yang telah mengetahui
lokasi ini, tentu kalian tahu bahwa sekolahku ini terletak di Komplek
Pendidikan yang juga terdiri dari SMP dan SD.
Salah
satu lasan aku menganggap sekolah sebagai rumah keduaku tentu karena rasa
nyaman. Sebagai bukti nyata, SMP yang ada di samping sekolahku itu, SMP 216,
adalah SMP-ku dulu. Itu artinya, aku merasa cukup nyaman berada di lingkungan
pendidikan ini, karena aku tidak merasa keberatan bila 6 tahun bersekolah di
lingkungan yang sama.
Selain
faktor lingkungan, rasa nyamanku juga disebabkan oleh faktor sosial. Faktor
sosial yang kumaksud disini adalah teman-temanku. Sebagai informasi, hampir
seperempat dari jumlah siswa di SMP-ku yang diterima di SMA 68 ini. Dan
kebetulan, banyak sahabatku dari SMP yang satu sekolah lagi denganku. Itu
membuatku sangat bahagia meskipun kita tidak sekelas, setidaknya kita masih
berada di sekolah yang sama.
Lingkungan
dan sosial, hmm, kurasa tidak hanya itu. Kebersihan sekolah pun bisa dibilang
dapat menjadi salah satu faktor aku nyaman berada di sekolah. Dulu, ketika aku
masih SMP, aku pernah datang ke SMA 68 ini untuk mengikuti pertandingan basket.
Saat itu, aku sangat kagum dengan kebersihan SMA 68. Meskipun saat itu sedang
ada acara dan banyak tamu dari sekolah lain, kebersihan sekolah tetap terjaga
dengan sangat baik.
Kekagumanku
ini semakin bertambah ketika aku menjadi bagian dari SMA 68. Setelah mengetahui
setiap bagian dari sekolah ini, aku semakin menyadari bahwa kebersihan
sekolahku ini memang patut diapresiasi. Aku semakin bahagia, karena sekarang,
aku bisa turut berpatisipasi dalam menjaga dan berkontribusi terhadap kebersihan
sekolah.
Jadi,
sekolahku itu memiliki program kebersihan yang bernama ALISA. Itu merupakan
singkatan dari Aksi LIhat Sampah Ambil. Sejujurnya, aku pribadi sangat menyukai
program atau slogan tersebut. Menurutku, ALISA ini merupakan salah satu aksi
yang membuat kebersihan sekolahku senantiasa terjaga dengan baik.
Sebagai
bentuk kontribusi siswa, aku pun turut melaksanakan ALISA setiap berada di
lingkungan sekolah. Terkadang, aku pun melakukannya di luar lingkungan sekolah.
Karena hal itu membuatku bangga, telah membantu menjaga kebersihan. Selain itu,
aku juga sering bercerita kepada temanku dari sekolah lain tentang program
ALISA ini.
Kurasa,
cukup sekian alasan-alasan mengapa aku menyebut sekolah sebagai rumah kedua.
Sebenarnya banyak faktor lain yang juga mempengaruhi kenyamananku, namun karena
keterbatasan waktu, kukira cukup itu saja. Terimakasih banyak telah membaca!
Komentar
Posting Komentar